Posted by : Unknown Sabtu, 18 Juli 2015

BERWASIAT KAOS KAKI USANG 👞👞👞

Seorang pedagang kaya raya yang sedang sekarat mengumpulkan anak-anaknya yang tercinta. Beliau menyampaikan wasiatnya yang terakhir: "Anak-anakku...
Jika ayah sudah dipanggil Allah, tolong penuhi satu saja permintaan ayah. Pakaikan kaos kaki kesayangan ayah saat dikubur nanti."

Anak-anak pedagang tersebut adalah anak-anak yang sangat sayang dan patuh pada sang ayah. Mereka mengetahui benar kaos kaki tersebut walau sudah tampak usang dan robek, memang yang paling sering dipakai ayah mereka hingga menjelang ia sekarat. Tentunya sudah banyak kenangan yang dialami bersamanya. Merekapun mengiyakan demi membahagiakan ayah mereka di hari-hari terakhirnya.

Tidak sampai beberapa hari setelahnya, sang ayah wafat. Ketika sedang mengkafani jenazah sang ayah, anak-anaknya meminta ke petugas pengurus jenazah untuk memakaikan kaos kaki kesayangan ayah mereka sesuai wasiat terakhirnya.

Akan tetapi petugas pengurus jenazah menolaknya: "Maaf secara syariat hanya kain kafan ini saja yang diperbolehkan dipakaikan kepada mayat."

Terjadilah perdebatan antara anak-anak yang tetap ingin memakaikan kaos kaki robek tersebut dengan petugas pengurus jenazah bersama ustadz yang ikut melarangnya.

Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat keluarga yang juga notaris sang ayah. Notaris itu menyampaikan: "Beberapa bulan sebelum bapak meninggal, beliau sempat menitipkan surat wasiat untuk anak-anaknya pada saya untuk dibuka sebelum bapak dikuburkan. Mari kita buka bersama-sama surat itu..."

Maka dibukalah surat wasiat sang pedagang kaya raya itu. Surat tersebut berbunyi:

Anak-anakku…
Tentunya sekarang kalian sedang bingung karena dilarang memakaikan kaos kaki robek kepada mayat ayah.

Ketahuilah anak-anakku... Padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, rumah pun banyak, serta tanah dimana-mana. Tetapi semua itu tidak ada artinya ketika ayah sudah mati. Tak satu pun yang ayah bawa, bahkan sepasang kaos kaki usang yang sudah robek saja tidak bisa dibawa "pergi".

Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, juga yang digunakan, disedekahkan yang diberikan dengan ikhlas di jalan Allah.

Anak-anakku…
Janganlah lupa… Jadikan dunia hanya sebagai sarana, karena akhirat-lah tujuan kalian yang sebenarnya.

Salam sayang
Ayah kalian.

-----

Semoga memotivasi kita untuk bersedekah dan menggunakan harta di jalan Allah.
Semoga bermanfaat.

- Copyright © Mutiara Motivator Muda - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -